Pemerintah Kanada sangsi dapat memenuhi target pengurangan emisi CO2 2012.
Selasa, 13 Desember 2011, 16:43 WIB
BERITA TERKAIT
Kanada menjadi negara pertama yang mengumumkan rencana pengunduran dirinya dari Protokol Kyoto. Pemerintah Kanada merasa keberatan dengan ketetapan batas emisi tahun 2012 yang menurut mereka tidak akan bisa dipenuhi.
"Seperti yang telah kami utarakan, Protokol Kyoto sudah jadi masa lalu bagi Kanada. Kami sedang menyusun rencana untuk mengundurkan diri secara resmi dari protokol," kata Menteri Lingkungan Hidup Kanada Peter Kent, seperti dimuat kantor berita Reuters, Senin 12 Desember 2011.
Pemerintahan konservatif Perdana Menteri Stephen Harper yang menjabat 2006 lalu sedari awal menentang keputusan pemerintah sebelumnya yang liberal mengenai keikutsertaan mereka di protokol Kyoto. Ketetapan batas emisi pada 2012, ujarnya kala itu, hanya akan membuat Kanada dikenakan penalti sebesar C$14 miliar (Rp123,3 triliun).
"Memenuhi target protokol Kyoto pada 2012 sama saja menyingkirkan setiap truk, kendaraan SUV, traktor, ambulans, mobil polisi, dan semua jenis kendaraan lainnya dari jalan-jalan di Kanada," kata Kent.
Keluarnya Kanada dari Protokol Kyoto bisa dimaklumi. Pasalnya, negara ini mengeluarkan banyak emisi dan energi untuk produksi minyak, gas alami dan aspal. Kanada adalah pemasok minyak dan gas terbesar untuk AS.
Kent mengatakan Kanada masih akan bekerja menyelamatkan lingkungan tanpa terikat protokol. Rencananya, Kanada akan ikut dalam kesepakatan global baru yang mewajibkan negara-negara besar untuk mengurangi efek rumah kaca.
Menurut Protokol Kyoto yang ditandatangani oleh pemerintahan Liberal Kanada pada 1998 dan diratifikasi 2002, emisi ga buang negara peratifikasi pada 2012 harus enam persen di bawah tingkat emisi pada 1990. Kanada sangsi dapat memenuhi target ini. Pada 2009, emisi di negara ini 17 persen di atas tingkat 1990 akibat produksi aspal yang meningkat.
Mundur dari Protokol Kyoto, pemerintah Kanada menuai kecaman dari para aktivis lingkungan. Mereka mengatakan bahwa saat ini dunia memerlukan pengurangan emisi gas buang bagi kelangsungan lingkungan hidup.
"Ini adalah aib nasional. Perdana Menteri Harper telah meludahi wajah seluruh manusia di dunia yang merasa nyawanya terancam akibat perubahan iklim," kata Graham Saul, aktivis Jaringan Aksi Iklim Kanada.
Diposting dari VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar